07-02-05.21.27

Teori Asal Usul Suku Jawa

Suku Jawa kini memang telah menyebar ke seluruh nusantara, bahkan dunia. Namun tak banyak orang tahu tentang bagaimana sejarah dan asal usul orang Jawa hingga bisa tinggal dan menetap di pulau yang sekarang mereka sebut pulau Jawa itu. Apakah memang nenek moyang suku Jawa adalah asli penduduk pribumi di sana? Ataukah mereka berasal dari belahan bumi lain yang datang dan menjadi pendatang? Untuk lebih jelasnya berikut ini ada beberapa teori yang menjelaskan tentang bagaimana sebetulnya asal usul suku Jawa di Indonesia.


  • 1. Menurut Arkeolog

Teori tentang asal usul suku Jawa yang pertama dikemukakan oleh para arkeolog. Ya, para arkeolog meyakini jika nenek moyang suku Jawa memang pribumi yang tinggal sejak satu juta tahun yang lalu di pulau Jawa. Berdasarkan penelitian yang mendalam, mereka telah menemukan beberapa fosil seperti Pithecanthropus Erectus dan Homo sapiens. Kedua fosil ini diperkirakan adalah manusia purba yang menjadi nenek moyang suku Jawa. Setelah dilakukan perbandingan, DNA manusia purba ini ternyata memang tidak berbeda jauh dengan Manusia suku Jawa saat ini.


  • 2. Menurut Sejarawan

Berbeda dengan pendapat para arkeolog, para sejarawan justru meyakini jika asal usul suku Jawa berasal dari orang-orang Yunan, China masa lampau yang melakukan pengembaraan ke seluruh wilayah nusantara. Pendapat ini sangat terkait erat dengan teori asal usul nenek moyang bangsa Indonesia dan memiliki cukup banyak bukti kuat. Untuk mengetahui bukti-bukti tersebut, Anda dapat berkunjung pada artikel ini.


  • 3. Berdasarkan Tulisan Kuno India

Ada sebuah tulisan kuno yang berasal dari India menyebut jika beberapa pulau di Nusantara termasuk juga Nusa Kendang –sebutan pulau Jawa pada zaman itu adalah tanah yang menyatu dengan daratan Asia dan Australia. Pulau Jawa dan beberapa pulau lainnya kemudian terpisah oleh meningkatnya permukaan air laut dalam jangka waktu yang lama. Adapun dalam tulisan tersebut disebutkan pula bahwa seorang pengembara bernama Aji Saka adalah orang yang pertama kali menginjakan kaki di daratan Jawa ini. Ia menetap di sana bersama beberapa orang pengawalnya dan menjadikan mereka sebagai nenek moyang orang dari suku Jawa.


  • Berdasarkan Babad Jawa Kuno

Asal usul nenek moyang suku Jawa juga disebutkan dalam Babad Kuno tanah Jawa. Dalam babad ini diceritakan bahwa seorang pangeran dari kerajaan Kling bersama para pengikutnya yang tersisih akibat perebutan kekuasaan membuka lahan baru di sebuah pulau terpencil dan masih belum berpenghuni. Mereka hidup menetap dan berkoloni membentuk sebuah kerajaan baru di sana dan membangun peradabannya sendiri. Kerajaan tersebut pada masa selanjutnya dikenal dengan nama Javaceckwara.


  • Berdasarkan Surat Kuno Keraton Malang

Sejarah tentang asal usul suku Jawa juga ditemukan dalam sebuah surat kuno dari keraton Malang. Dalam surat itu disebutkan bahwa asal usul orang Jawa dimulai ketika Raja Rum – Raja dari kesultanan Turki pada 450 tahun SM mengirim rakyatnya untuk membuka lahan di pulau kekuasaannya yang masih belum berpenghuni. Para rakyat yang dikirim terbagi menjadi beberapa gelombang ini merasa sangat senang karena menemukan pulau yang sangat subur. Tanaman mudah hidup dan bahan pangan mudah ditemukan. Salah satu tanaman yang banyak tumbuh liar di pulau ini adalah tanaman Jawi. Oleh orang-orang yang datang, nama tanaman ini kemudian dijadikan nama pulau tersebut, Pulau Jawi.

smilies_fbeg2zbaufk9Artikel ini tak ada maksud SARA. Saya tidak membangga-banggakan, saya tidak merendahkan. Saya hanya berusaha mengupas tentang Jawa. Tentang Budaya, Perilaku, Asal-Usul, Bahasa, dan Berbagai Misteri yang menyelimutinya.

Sebagai negara yang kaya akan budaya, Indonesia memiliki beribu bahasa yang digunakan oleh banyak suku bangsa. Salah satu bahasa yang paling dikenal di Indonesia selain bahasa nasional adalah Bahasa Jawa. Hampir sebagian masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke tahu dan mengenal bahasa Jawa ini.

Meskipun tak semuanya dapat berkomunikasi dengan bahasa Jawa. Bahasa Jawa memang lazim digunakan oleh penduduk Indonesia yang bersuku jawa di Jogjakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Beberapa kota di Pulau Jawa lainnya seperti Cilegon, Tangerang, Serang, Subang, Kerawang, Cirebon juga banyak yang menggunakannya. Suku Jawa merupakan etnis terbesar yang menghuni Indonesia.

Bahasa Jawa yang tersebar di banyak wilayah Nusantara tak lepas dari migrasi orang-orang Jawa di masa penjajahan kolonial dulu. Di luar Pulau Jawa, persentase yang paling banyak menggunakan bahasa ini adalah di Propinsi Lampung. Diperkirakan sekitar 62 persen masyarakatnya menggunakan bahasa Jawa. Selanjutnya Sumatra Utara di posisi kedua dengan jumlah 32,5 persen. Lalu disusul oleh Jambi sebanyak 27,5 persen.


Belajar Bahasa Jawa Seperti Belajar 3 (Tiga) Bahasa

jawa

Ketika belajar bahasa Inggris satu kata bisa mencakup beberapa arti yang berbeda, tergantung konteks kalimatnya sepert apa. Nah, jika dikaitkan dengan bahasa Jawa, ini masih akan lebih rumit sekali, karena ada beberapa kata di bahasa Jawa yang belum bisa diucapkan satu kata dalam bahasa Inggris. Namun, saya tidak akan membahas yang ini.

Sebagai contoh saya akan mengulas beberapa kata sehari – hari dengan bahasa Inggris, namun jika dikaitkan dengan bahasa Jawa kita akan belajar tiga (3) bahasa sekaligus. Nah, loh jadi lebih kompleks lagi dalam tata bahasa Jawa.

Memang tata bahasa Jawa memiliki tiga tingkatan bahasa yaitu, bahasa kasar/ngoko (sehari-hari) untuk anak muda sesamanya atau lebih muda, bahasa setengah halus biasa digunakan untuk obrolan dengan orang yang belum dikenal atau dengan usia sedikit lebih tua dari Anda. Sedangkan tingkatan bahasa yang terakhir yaitu bahasa Jawa Halus (Krama), bahasa ini digunakan untuk mengorol dengan orang yang lebih tua (sesepuh) contohnya, dengan kakek Anda, orang tua Anda, dll.

Tata bahasa lain dalam bahasa Jawa juga harus sesuai dengan aturannya atau sering disebut dengan unggah – ungguh bahasa Jawa. Maka dari itu kita akan melihat beberapa contoh berikut dalam bahasa Jawa.

Screenshot_2016-07-02-17-35-54_1

Bagaimana, apakah lebih rumit belajar bahasa Jawa atau bahas Inggris? Ketika mengartikan bahasa asing (inggris) ke bahasa Indonesia pasti lebih mudah. Namun, kalau mengartikan bahasa Jawa ke bahasa Indonesia agak lebih sulit, karena konteks kalimatnya harus sesuai dengan bahasa Jawa dan cocok di bahasa Indonesia. Jika tidak sesuai nanti arti kata di bahasa Indonesia akan rancu dan aneh jika di samakan artinya dengan bahasa Jawa.[1]


Bahasa Jawa Lebih Efisien dibanding Bahasa Inggris

  • »Walk slowly on the edge/side of the road (mlipir)
  • »Fall backward and then hit own head (nggeblag)
  • »Got hit by a truck that is moving backward (kunduran trek)
  • »Smearing one’s body with hot ointment or liquid and then massaging it (mblonyo)
  • »Taking the longer way to get to the destination (ngalang)
  • »Riding an old bicycle (ngonthel)
  • »Falling/tripping forward [and may hit own face] (kejlungup)
  • »Side effect after circumcision (gendhelen)
  • »Hot pyroclastic cloud rolling down a volcano (wedhus gembel)
  • »A small, sharp thing embedded inside one’s skin (susuben)
  • »Feeling uncomfortable because there is something that smells bad (kambon)
  • »Things getting out from a container accidentally because of gravity (mbrojol)
  • »Get hit by thing collapsing on top of one’s head/body (kembrukan)
  • »Drinking straight from the bottle without using glass, where whole bottle tip gets into the mouth (ngokop)
  • »Can not open eyes because something is shining very bright (blereng)
  • »Cannot hold bowel movement (ngebrok)
  • »Something coming out from one’s rear end little by little (kecirit)
  • »Hanging on tightly to something in order to be inert (gondhelan)
  • »Falling/tripping accidentally because of a hole (kejeglong)
  • »Doing something without thinking about the consequences (cenanangan)
  • »Being overly active carelessly (pecicilan)
  • »Feeling unwell because of cold temperature (katisen)
  • »Making too much noise, disturbing other people (mbribeni)
  • »Tripping over accidentally caused by wires, cloths, gowns .etc (kesrimpet).[2]

Negara-Negara Yang Menggunakan Bahasa Jawa Dalam Kesehariannya

Tak hanya di wilayah Indonesia saja, bahasa Jawa juga menyebar luas ke beberapa negara lain di dunia. Berikut ini adalah negara-negara di luar negeri  masyarakatnya banyak menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa dalam kesehariannya.


#1. Republik Suriname

image

Republik Suriname terletak di Benua Amerika Bagian Selatan. Di masa lalu negara ini merupakan bekas jajahan Belanda. Ketika itu masih bernama Guyana Belanda. Di bagian barat berbatasan dengan Guyanama, di timur berbatasan dengan Guyana Perancis.

Sementara di sebelah selatan berbatasan dengan Brazilia, dan Lautan Atlantik di bagian utaranya. Antara tahun 1890 hingga 1939 sebanyak 75 ribu jiwa orang yang berasal dari etnis Jawa dibawa oleh Belanda sebagai pekerja disana. Kini 15 persen penduduk negara tersebut memakai bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Jabatan-jabatan penting di Pemerintahan pun sudah banyak yang dijabat oleh orang dari keturunan Jawa.


#2. Belanda

image

Bahasa Jawa di negara Belanda dibawa oleh orang-orang Jawa saat mereka menjadi budak untuk negeri Kincir Angin. Yang menarik dan unik adalah sekarang Belanda juga menaruh minat besar untuk belajar bahasa Jawa beserta kebudayaannya.

Salah satunya adalah universitas Leiden, yang didirikan oleh Pangeran Willem Van Oranje di tahun 1575, Universitas tertua di Belanda ini banyak menyimpan berbagai koleksi naskah-naskah kuno yang menggunakan tulisan dan sastra Jawa kontemporer yang masih terawat dengan baik.


#3. Nouvelle Celedonie

image

Nouvelle Celedonie adalah sebuah negara berbentuk kepulauan di bagian selatan Samudra Pasifik. Negara ini sering juga dikenal dengan Kaledonia Baru dan beribukota di Noumea. Penduduk negara ini sebagiannya adalah berasal dari suku Jawa.

Awalnya mereka adalah pekerja kontrak yang berniat mencari kehidupan lebih baik. Mereka menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa pengantar sehari-hari sampai saat ini. Namun kini ada sebagian anak mudanya sudah tak bisa berbahasa Jawa lagi, hanya bisa berbahasa Perancis.


#4. Cocos Island

Screenshot_2016-07-02-17-32-55_1

Cocos Island (Pulau Cocos) memiliki luas sekitar 14 km persegi. Letaknya berada di Lautan Hindia. Cocos Island beribukota di West Island. Sebagian wilayahnya terdiri atas dataran rendah berkarang koral. Disini sekitar 80 persen penduduknya berasal dari Jawa dan Melayu. Mereka dibawa oleh bangsa Inggris di abad ke 19 sebagai pekerja di perkebunan. Logo negara kepulauan ini bahkan menggunakan bahasa Indonesia dengan jelas.


#5. Malaysia

image

Orang dari suku Jawa datang ke Malaysia di tahun 1900an akibat dari tekanan perekonomian di Indonesia. Umumnya mereka yang kini bertempat tinggal di Malaysia sudah menjadi warga negara tersebut. Kini mereka merupakan generasi ketiga ataupun keempat sejak kedatangan pendahulu mereka di Malaysia.

Meskipun tetap menggunakan bahasa Jawa ketika berbicara, mereka telah diakui sebagai warga yang sah di negeri tersebut.egara tersebut menurut undang-undang di Malaysia. Suku Jawa di Malaysia banyak yang tinggal di Negeri Selangor, utamanya daerah Tanjung Karang, Sabak Bernam, Kuala Selangor, Sepang, serta Banting.

Mereka tetap melakukan beberapa tradisi adat Jawa walaupun tidak secara total. Di daerah Johor juga banyak, namun yang muda-muda sudah mulai meninggalkan kebiasaan para leluhurnya. Sebagian ada yang sudah tidak bisa lagi bertutur bahasa Jawa dengan baik dengan unggah ungguh dan toto kromo.


#6. Singapura

image

Sejumlah pekerja dari suku Jawa dikirim ke Singapura sejak tahun 1825. Umumnya berasal dari Jawa Tengah. Mereka ditempatkan sebagai buruh-buruh di perkebunan karet, konstruksi jalan dan jalur kereta api.

Tempat permukiman pertama orang Jawa di Singapura adalah di tepi sungai Rochor yang dinamakan Kampong Jawa. Selain itu, Kallang Airport Estate juga dikenal sebagai tempat pemukiman orang Jawa juga. Disini mereka hidup rukun berdampingan dengan suku Melayu dan Cina.[3]


Selanjutnya: Jawa [Part Selanjutnya: Jawa [Part 2: Bahasa, Sastra dan Kesenian Jawa]

Satu tanggapan »

  1. […] wikipedia, repro | reparasi otak […]

    Suka

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.