Rachmawati Kritik Megawati dan Jokowi

Rachmawati Soekarnoputri%0A%0A

Berikut beberapa serangan Rachmawati pada Megawati dan Jokowi :

  • 1. Sebut kemenangan Jokowi-JK pesanan asing

Rachmawati menganggap hasil pilpres lalu yang memenangkan Jokowi-JK merupakan skenario. Kemenangan pasangan nomor urut 2 itu adalah pesanan asing. Menurutnya pimpinan DPR menerima petisi dari rakyat yang disampaikannya. Dia berharap hal itu dapat dijadikan pertimbangan pengambilan kebijakan oleh DPR.

Lanjut dia, hasil pilpres merupakan pesanan asing. Hal itu terbukti dari data penduduk yang dimanipulasi dan mengalami pembengkakan.

“Hasil pilpres sudah dikooptasi dengan kepentingan kapitalis. Data pemilu ini diambil bukan dari BPS tapi dari konsultan asing sehingga ada pembengkakan, kenapa bangsa menutup kecurangan itu,” pungkas dia.

  • 2. Rachmawati anggap Megawati antek kapitalis

Rachmawati Soekarnoputri menilai Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri adalah budak negara asing. Dia menganggap kakaknya itu telah melakukan kesepakatan penjualan aset-aset dan sumber daya alam Indonesia kepada pihak asing saat pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK).

“Megawati itu sudah antek kapitalis. Bagaimana konsesi politik dagang, sumber daya sudah dibagi- bagi dalam pemerintahan nanti (Jokowi-JK),” kata Rachmawati di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, seperti diberitakan merdeka.com.

Bagaimana pemirsa dengan sikap politik Rahmawati ini..apakah dia memang seorang negarawan yang baik, politikus sejati atau malah barisan orang sakit hati? (Saya Kutip dari: https://masshar2000.com/2014/10/10/kenapa-rahmawati-selalu-menyerang-megawati/)

Mari kita telisik satu persatu

  • 1. Sebut kemenangan Jokowi-JK pesanan asing

Berikut daftar delapan bukti intervensi asing di Pemilu Presiden 2014 yang dikumpulkan oleh NCID:

  • Pernyataan keberpihakan dari Majalah TIME dan Majalah The Economist. Kedua majalah ini secara terbuka mengatakan bahwa Prabowo tidak boleh sampai jadi Presiden RI.
  • Kemunculan penulis asal Amerika Allan Nairn dengan tulisan yang memojokkan Prabowo. Di kalangan diplomat Indonesia, Allan dikenal memiliki rekam jejak menulis berita palsu tentang TNI. Mantan Duta Besar Indonesia untuk AS Dino Patti Djalal mengatakan “dia (Allan Nairn) sejak dulu selalu mencari peluang untuk memecah belah Indonesia.”
  • Adanya intimidasi kepada WNI yang hendak memilih di depan KJRI Perth, Australia oleh WNA yang mengkampanyekan kemerdekaan Papua. Mereka meminta WNI untuk memilih Joko Widodo dan mengatakan hanya orang bodoh yang memilih Prabowo. Tercatat beberapa WNI yang tinggal di Perth melaporkan kejadian ini melalui media sosial.
  • Pernyataan keberpihakan kepada Joko Widodo oleh artis-artis asal Amerika dan Inggris seperti Jason Mraz, Sting dan Akarna, serta bintang porno Vicky Vette. Pengumuman yang dilakukan H-1 menjelang pemilihan dengan penyeragaman agar jelas menunjukkan adanya koordinasi, bukan aksi spontanitas.
  • Kemunculan iklan yang mempromosikan Joko Widodo dan mendiskreditkan Prabowo Subianto di Google, YouTube dan jaringan iklan AdSense. Padahal di situsnya sendiri secara eksplisit Google melarang segala jenis iklan politik untuk ditayangkan di Indonesia.
  • Penutupan secara serentak beberapa akun yang secara terbuka tidak mendukung Joko Widodo, tidak lama setelah pertemuan Joko Widodo dengan direktur politik Twitter Peter Greenberger di Jakarta.
  • Pemberitaan palsu oleh Bloomberg mengenai transaksi saham MNC Group yang mendiskreditkan pasangan Prabowo-Hatta. Pada 20 Juni 2014, Bloomberg mengatakan bahwa Prabowo-Hatta memborong saham MNC Group. Padahal transaksi tersebut tidak pernah terjadi.
  • Pernyataan Duta Besar Amerika untuk Indonesia Robert Blake pada 23 Juni 2014. Ia mengatakan kepada Wall Street Journal bahwa Pemerintah RI harus mengusut dugaan kasus HAM Prabowo. Pernyataan terbuka ini memicu reaksi keras dari DPR karena merupakan bukti konkret campur tangan Amerika dalam Pemilu Presiden Indonesia.

Menurut Jajat Nurjaman (NCID), intervensi asing yang begitu kentara untuk mengurangi elektabilitas Prabowo justru mengkokohkan keyakinan rakyat Indonesia bahwa Prabowo adalah presiden yang harus dipilih pada 9 Juli 2014.

Hal ini disebabkan oleh pernyataan legendaris Bung Karno tentang intervensi asing. Bung Karno mengatakan:

“Ingatlah pesanku, jika engkau mencari pemimpin, carilah yang dibenci, ditakuti, atau dicacimaki asing karena itu yang benar. Pemimpin tersebut akan membelamu di atas kepentingan asing itu. Dan janganlah kamu memilih pemimpin yang dipuji-puji asing, karena ia akan memperdayaimu” tutup Jajat menirukan Sukarno.

  • 2. Rachmawati anggap Megawati antek kapitalis. Ini buktinya:

(a) Memudahkan Konglomerat Hitam

Masa pemerintahan Megawati menjadi saat yang menyenangkan bagi konglomerat hitam. Betapa tidak, mereka mendapatkan Release and Discharge (R & D), yang arti harafiahnya adalah bebaskan dan bayar utang. Para pengemplang uang negara dalam kasus BLBI ini oleh Megawati diberi kemudahan dengan mengembalikan cicilan kerugian negara dengan potongan 16-36 persen. Mereka pun bebas dari tuntutan pidana. Ketentuan itu diatur dalam MSAA (Master of Acquisition and Agreement) dan merupakan perjanjian penyelesaian utang di luar pengadilan (settlement out of court).

Kebijakan itu sempat ditentang oleh Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas (Kwik Kian Gie), karena kebijakan itu melanggar hukum. Menurut Kwik, perjanjian perdata tidak bisa meniadakan pelanggaran pidana yang diatur oleh UU.

Namun Megawati bergeming. Ia tetap saja melanjutkan kebijakan tersebut. Dampaknya, banyak aset-aset para konglomerat yang seharusnya menjadi milik negara, diambil kembali oleh para konglomerat hitam tersebut dengan harga murah.

(b) Menjual Tanker Pertamina

Rezim Megawati pula yang ‘memaksa’ Pertamina menjual tanker raksasa VLCC (very large crude carriers). Komisi Pengawas Persaingan Usaha menilai penjualan dua tanker raksasa yang berlangsung Juni 2004, merugikan negara mulai 20 juta-56 juta dollar AS.
Hal itu akibat dari persekongkolan antara Pertamina dan Goldman Sachs sebagai pengatur (arranger) tender penjualan yang ingin memenangkan Frontline Ltd dari Swedia, sebagai pembeli.

Tanker yang seharusnya bisa dijual dengan harga pasa 204 juta-240 juta dolar AS sesuai dengan harga pasar saat itu, ternyata hanya dijual dengan harga 184 juta dolar AS kepada Frontline. Saat itu salah satu komisaris utama Pertamina adalah Laksamana Sukardi.
Anehnya, setelah kapal tanker raksasa itu dijual, Pertamina harus menyewa kapal itu untuk mengirimkan minyak ke luar negeri. Alasannya, menyewa lebih murah daripada membeli.

(c) Menjual BUMN (Telkom, Indosat, BNI, PT Batu Bara Bukit Asam, Kimia Farma, Indofarma, Indocement Tunggal Prakarsa, Angkasa Pura II, dan Wisma Nusantara)

Meski mengklaim menerapkan ekonomi yang pro wong cilik, nyatanya Megawati malah menjual Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Di masanya, BUMN yang dijual yakni Telkom, Indosat, PT BNI, PT Batu Bara Bukit Asam, Kimia Farma, Indofarma, Indocement Tunggal Prakarsa, Angkasa Pura II, dan Wisma Nusantara. Dari penjualan ini negara memperoleh masukan dana sebesar Rp 3,5 trilyun.

Bukannya dijual dengan harga mahal karena BUMN itu tergolong BUMN sehat dan menghasilkan pendapatan bagi negara, justru BUMN itu dijual dengan harga yang dinilai beberapa kalangan terlalu murah.

Tak hanya itu, rezim Megawati pun menjual bank-bank yang masih berada di bawah BPPN dengan sangat murah kepada pihak asing. Konon, setiap transaksi merugikan negara trilyunan rupiah. Dan di balik itu ada Mafia Berkeley, yang berpaham neoliberalisme.

Penjualan yang paling disorot masyarakat saat itu adalah penjualan PT Indosat dan PT Telkom. Betapa tidak, dua perusahaan raksasa itu sempat mendatangkan keuntungan yang berlimpah. Saham kedua perusahaan itu pernah loncat hingga Rp 26,740 trilyun. Sayang, kemudian kedua perusahaan itu jatuh ke pelukan Temasek, BUMN Singapura.

Sebagai negara maritime, Indonesia membutuhkan sarana telekomunikasi canggih untuk mengawasi wilayah kedaulatannya. Maka, tak heran era Orde Baru Indonesia memiliki satelit untuk berbagai keperluan baik telekomunikasi maupun pertahanan keamanan.

Bukannya dipertahankan, ketika Megawati berkuasa, justru satelit yang sangat strategis ini malah dijual ke Singapura. Kepemilikan saham jatuh ke Temasek yang menguasai 41 persen sahamnya.

Tak heran banyak pihak khawatir, pihak/pemerintah Singapura dapat mengontrol dan mengetahui akan sistem keamanan Indonesia bahkan rahasia negara. Mengapa? Karena Indosatlah yang mengendalikan satelit Palapa.
Alasan penjualan Indosat pun terbilang lucu. Megawati berdalih, penjualan ini untuk menghindari monopoli pemerintah terhadap kepemilikan dominan pemerintah pada perusahaan telekomunikasi tersebut.

Menteri Pemuda dan Olah Raga Roy Suryo yang juga dikenal menggeluti bidang telekomunikasi, sejak satelit Palapa bukan milik Indonesia, sejak itulah penyadapan kepada Indonesia dilakukan.

Menurutnya, Indosat memiliki infrastruktur telekomunikasi paling lengkap, mulai dari jaringan serat optik, satelit hingga BTS seluler dan FWA. Roy mempertegas bahwa penyadapan makin jelas setelah Indosat dijual pada pihak asing. 

“Saya tidak ingin mengatakan itu zaman siapa presidennya, namun sejak Indosat dijual itulah penyadapan kian marak karena satelit Palapa berada di luar kendali”, tukas Roy Suryo.

Dari penjualan saham-saham BUMN ini rezim Megawati menargetkan pendapatan Rp 6 trilyun/tahun. Menteri BUMN saat itu Laksamana Sukardi laksana mengejar setoran. Namun ada yang berspekulasi setoran itu tak cuma disalurkan ke APBN semata, melainkan juga ke sejumlah rekening lain.

(d) Menjual Gas Tangguh

Satu ‘dosa’ rezim Megawati yang tak terlupakan hingga sekarang adalah penjualan gas dari Tangguh, Papua ke Cina. Betapa tidak, Indonesia saat itu menjual gas itu dengan harga sangat murah dan bersifat flat (tetap).

Harga jual gas ke Fujian, Cina hanya US$ 3,45 per MMBTU. Padahal, harga gas ekspor Indonesia ke luar negeri di atas US$ 18 per MMBTU. Sedangkan harga gas domestik saja sudah mencapai US$ 10 per MMBTU.

Anehnya, berdasarkan pembicaraan Jusuf Kalla dengan Wakil Presiden Cina Xi Jinping, justru Megawatilah yang meminta harga seperti itu kepada Cina.

(e) Lainnya

Tidak hanya itu saja,

  • Megawati juga mengeluarkan kebijakan outsourcing kaum buruh yang sampai saat ini menyisakan sakit hati bagi wong cilik.
  • Lalu pemberian release & discharge (R & D) kasus Bantuan Likuidasi Bank Indonesia (BLBI),
  • Megawati melepas Pulau Sipadan dan Ligitan dari Indonesia.

Itu semua terjadi pada masa pemerintahan Megawati, sangat banyak kelemahannya  (Padahal Sukarno Merebut Papua Barat dan Soeharto Merebut Timor-Timor).

Dalam cuitnya di twitternya 4-6 Juni 2015, Rachmawati mengritik keras kebijakan Jokowi dan Megawati. Ia menyebut lima dosa Megawati dan tiga kesalahan fatal Jokowi berkaitan dengan ajaran Bung Karno.


5 Dosa Megawati

  • 5 DOSA BESAR MEGAWATI TERHDP RAKYAT DAN BK. Lagi Megawati/PDIP  ber,kali2 bikin kesalahan fatal
  1. Merobah UUD1945 menjd konstitusi liberal kapitalistik
  2. Menjadikan Pancasila pilar negara
  3. R&D obligor hitam sehingga negara rugi 600triyunan kss BLBI
  4. Membiarkan Tap MPRS No33/1967 yg membelenggu Presiden Soekarno
  5. Kebijakan2 petugas partainya/jokowi yg bertentangan dgn/antithesa ajaran Soekarno,a.l Trisakti, menjd proxy kapitalis asing
  • Apakah ini sesuai slogan Mega/Pdip yg katanya  prorakyat dengan mengusung simbol Soekarno? Jangan bohongi rakyat demi kekuasaan dan uang. Skandal mega korupsi yang merugikan negara 600 triliun dan berjalan smp sekarang.
  • Jadi stop bawa-bawa slogan nama Soekarno hanya utk komoditi politik memanipulasi rakyat ,pola ini dikenal sebagai Soekarno to kill Soekarno/isme.
  • Terlebih lagi rezim penguasa jkw-jk adalah proxy (wali) kapitalis asing dan aseng (Tiongkok).Segera cabut mandat dan luruskan kiblat bangsa!

3 Kesalahan Jokowi

  • NGUTANG LAGI!Hai Jokowi-jk jangan main utang-utang -jangan bohongi rakyat terus!
    Setdknya ada 3x kesalahn fatal dn inkonsistensi Jokowi.
  1. Menandatangi Perpres ttg uang muka mobil pejabt(main tnd tangan tnp dibaca lg)
  2. Wkt pidato diKAA Bandung mengkritisi ttg pinjaman BankDunia,IMF(lho skr kok mlh ngutang ke Bank Dunia 35T )
  3. Soal kelahiran BungKarno (knp pidato hrs pake teks,apa tdk bs luar kepala)
  • dr ke3 masalah tersebut sudah jelas sekali bahwa Jokowi memang tidak layak memimpin bangsa ini. Apa artinya reformasi yang mengkoreksi Orba karena menjadi negara pengutang IGGI  WORLD BANK sehingga rakyat harus menanggung beban pembangunan trilyunan selama ini.
  • Dan sekarang mulai Megawati, rezim proxy kapitalis Jkw-Jk sudah gadaikan dan jual negara degnan utang trilyunan. Setiap manusia indonesia dari bayi sudah menanggung beban utang jutaan- jangan buat sengsara rakyat kalo tidak bisa bebaskan Indonsia dari hutang.
  • PUTRI BK :”Jokowi ,serahkan mandat !GO TO HELL WITH YOUR AID !” Serahkan saja mandat pada rakyat kembali! GO TO HELL WITH YOUR AID. Demikian  kritik keras Rachmawati Soekarno Putri.

Rakyat Hanya Dibohongi Penguasa

“Rakyat hanya dibohongi, dikhianati oleh penguasa yang antek kapitalis nekolim,” kata  Rachmawati Soekarnoputri, Selasa (18/8/2015), seperti dilansir RMOL (Grup JPNN).

“Tidak tanggung-tanggung, bahkan pengkhianatan sampai kepada mengganti konstitusi Indonesia merdeka dan jual aset negara plus korupsi yang fantastik Rp 600 trilliun  BLBI Megawati, lebih separuh dari angka RAPBN-nya Jokowi, naudzu billah min dzalik,” sambung adik Megawati Soekarnoputri itu.

Menurut Ketua Yayasan Pendidikan Soekarno itu, rejim penguasa telah bekerja demi kapitalis asing dan aseng, serta menjadi satelit di bawah negara adi kuasa. Menurutnya, pemerintah kini membuka pintu lebar-lebar agar kapitalis masuk bebas menguasai Indonesia.

“Masihkah Indonesia Merdeka? Indonesia masuk dalam abad proxy war, dan diperlukan pemimpin revolusi multi-dimensional untuk melawan penjajahan mutakhir. Ayo selamatkan NKRI!”, demikian Rachmawati.

Rachmawati Soekarnoputri: Sikap Politik Saya Tidak Berubah, Ingin Rakyat Tetap Sejahtera

Presiden Jokowi dinilai tidak independen dalam menentukan menterinya. Buktinya, presiden ketujuh Indonesia itu tidak menepati janjinya mengumumkan kabinet sehari setelah dilantik.

“Jokowi tidak bisa independen, tetap hanya sebagai petugas partai, sehingga tidak komitmen dalam mengumumkan kabinet­nya,’’ kata Ketua Front Pelopor  Perjuangan, Rachmawati Soekar­noputri, ke­pada Rakyat Merdeka, kemarin.

Saat ditanya molornya pengu­muman  itu karena Komisi Pem­berantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memberikan catatan merah ter­hadap delapan calon menteri,  Rach­mawati mengatakan, masa­lah itu tinggal diganti, sehingga bisa diumumkan 21 Oktober lalu seperti dijanjikan sebelumnya.

“Lagipula ini lucu. Yang ber­sangkutan saja belum jelas bersihnya karena diduga terlibat dalam kasus busway, tapi kenapa calon menteri minta rekomendasi ke KPK dan PPATK,’’ paparnya.

Berikut kutipan selengkapnya;

KPK sudah bilang tidak ada dugaan korupsi yang melibat­kan Jokowi, kenapa Anda terus ngotot?

Saya akan terus mendesak dan warning keras kepada KPK. Saya ingin menyadarkan KPK bahwa ada kesalahan dari dalam diri me­reka. KPK tidak lengkap dalam melakukan proses pemeriksaan. Pelapor kasus Jokowi tidak pernah dipanggil atau diperiksa oleh KPK. Sedangkan saksi pe­lapor dan yang lain diperiksa. 

Anda sebelumnya mendesak agar pelantikan Jokowi  ditun­da, tapi tetap dilaksanakan yang dihadiri hampir semua anggota MPR serta sejumlah kepala negara lain, ini bagai­mana?

Itu sekadar seremonial saja.  Se­benarnya rakyat menunggu  bagai­mana pemerintahan baru ini me­nyelesaikan persoalan besar yang di ha­dapi bangsa ini. Dalam pi­dato Jo­kowi pertama sebagai Pre­siden itu, saya tidak melihat tersirat bisa mem­perbaiki ma­salah bangsa. Jadi  itu sekadar pidato tanpa makna.

Bukankan dalam pidato itu ada ajakan bekerja, bekerja, dan bekerja serta bergotong-royong untuk membawa bang­sa ini menjadi negara maju?

Kalau sebagai pemimpin seha­rusnya bisa memberikan arahan, tujuan, akan dibawa kemana negara ini. Tapi saya melihat ti­dak ada dalam pidato itu.  Orien­tasinya tidak jelas akan dibawa kemana bangsa ini.

Rakyat begitu mencintai Jokowi, makanya usai dilantik langsung disambut dengan pesta rakyat, ini bagaimana?

Itu kan mobilisasi massa, apa­lagi masyarakat disuguhi segala macam hiburan. Itu namanya doang pesta rakyat, tapi itu pes­tafora. Di tengah keprihatinan rak­yat sekarang ini, pendukung Jokowi pestafora.

Anda  terus mengkritisi Jokowi?

Politik saya tidak berubah dari dulu. Saya berpikir secara ideo­logis kemana bangsa ini harusnya bermuara. Tujuannya agar rakyat itu sejahtera. 

Apa Anda mengkritik Joko­wi atas kemauan sendiri atau diminta orang lain?

Tidak ada campur tangan Koalisi Merah Putih (KMP) saat saya mengkritisi Jokowi. Begitu juga saat saya melaporkan kasus dugaan korupsi Jokowi dan dugaan kepemilikan rekening di luar negeri. Ini murni ide saya sendiri. Ti­dak ada campur tangan atau do­rongan dari pihak lain.

Serangan Anda ke Jokowi be­gitu keras, apakah ini cara untuk menjatuhkan pemerin­ta­han Jokowi nantinya?

Tujuan saya ingin menciptakan pemerintahan bersih. Saya sudah melihat kondisi yang sangat mem­prihatinkan. Maka kami mem­punyai kekuatan moral un­tuk melakukan koreksi kepada para penegak hukum, yang me­nurut pengamatan saya mencoba bermain politik. 

Ada yang menanggap sera­ngan Anda itu hanya fitnah, ini bagaimana?

Saya bukan fitnah dan menga­da-ada. Tapi kami, Front Pelopor dan Progres 98 mempunyai data-data yang bisa dipertang­gung­jawabkan keabsahannya. Tapi tidak dilanjutkan oleh pene­gak hu­kum. Ini kan sangat aneh. 

O ya, adakah komunikasi dengan petinggi Koalisi Merah Putih?

Komunikasi berjalan dengan baik. Tentu bukan baru-baru ini saja saya komunikasi. Dari awal sudah banyak bicara dengan Pra­bowo Subianto mengenai nasib bangsa ke depan. Karena kami mempunyai kesamaan dalam mempertahankan kons­titusi kita. Landasan visi, misi dan ideologis sama.

Referensi

  • ^tribunnews.com/pemilu-2014/2014/07/31/rachmawati-kemenangan-jokowi-jk-sarat-intervensi-asing
  • ^kaskus.co.id/thread/53bb8052a1cb173e228b4606/jokowi-antek-asing-amp-quotasengquot-inilah-8-bukti-asing-dukung-jokowi/
  • ^harsindo.com/2015/04/hot-putri-bung-karno-rachma-sarankan-negara-indonesia-keluar-dari-mea-kenapa.html?m=1
  • ^koranopini.com/nasional/politik/3-kesalahan-fatal-jokowi-dan-5-dosa-megawati-menurut-rachmawati-soekarno-putri
  • ^rmol.co/m/news.php?id=176889

Satu tanggapan »

  1. Kiersten berkata:

    I just could not go away your website prior to suggesting that I extremely loved the standard info a person supply on your guests?
    Is gonna be again incessantly to investigate cross-check
    new posts

    Suka

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.