Inilah Fakta-Fakta Tentang Papua yang Mungkin Belum Kamu Ketahui

img_20161229_110813

Papua, sebuah daerah indah di ujung timur Indonesia Raya. Papua adalah provinsi yang sangat kaya dengan bahan tambang, hutan, dan kekayaan alam lainnya.

Keragaman budayanya membuat daerah ini menjadi melting pot kebudayaan di Indonesia. Yuk kita simak fakta-faktanya.

1. Penduduk Papua yang Bermacam-macam

Tahu gak, Papua memiliki penduduk yang sangat beragam. Menurut sebuah data, jumlah penduduk asli Papua adalah 52%, sedangkan non-papua adalah 48%. Jumlah ini membuat perbandingannya hampir fifty-fifty, karena itulah budaya Papua sangat beragam.

Jika kamu tinggal di Papua, kamu akan memahami sedikit budaya Sulawesi, Maluku, Jawa, dll. Karena penduduk yang berasal dari daerah itu sangat banyak, daerah Papua dibagi menjadi 3 provinsi dengan beberapa kabupaten. Kerukunan beragama pun sangat terasa di Papua, toleransi dan tenggang rasa antar masing-masing penganutnya membuat Papua menjadi tempat yang kondusif untuk beribadah.

2. Suku dan Bahasa Asli Papua yang Beragam

Orang asli Papua sendiri terdiri ratusan suku. Masing-masing suku memiliki bahasanya sendiri, jumlah bahasa ini bahkan mencapai hampir 300 bahasa. Oleh karena itu banyak ahli bahasa yang mengatakan bahwa 1/5 bahasa di dunia, ada di Papua.

Karena keragaman inilah, bahasa yang digunakan di sana adalah bahasa Indonesia yang cukup baku. Orang-orang yang tertinggal di daerah terpencil, di atas gunung atau di dalam lembah hampir semuanya menguasai bahasa Indonesia dengan cukup baik.

3. Sempat Menjadi Daerah Perang Saat Perang Dunia 2

 Menjadi Daerah Perang Saat Perang Dunia 2

Menjadi Daerah Perang Saat Perang Dunia 2


Tidak banyak orang yang tahu bahwa Papua sempat menjadi daerah perang Pasifik di tahun 40an. Pulau Papua yang sangat besar itu menjadi rebutan antara tentara sekutu (yang dipimpin Amerika) dan Jepang.

anyak sekali bekas-bekas peninggalan kendaraan perang dan senjata di Papua, yang menjadi saksi bisu sejarah di sana. Kalung pengenal tentara Amerika yang meninggal di sana menjadi souvenir unik bagi pemuda Papua di tahun 90an. Mereka menemukannya dengan cara menggali tanah.

4. Papua tidak hanya Raja Ampat

img_20161229_110554

Keindahan Raja Ampat yang terkenal di seluruh dunia, sedikit ‘membutakan’ orang terhadap keindahan Papua yang lain.

Di sana banyak sekali daerah-daerah yang tidak kalah indahnya dengan Raja Ampat. Seperti Teluk Triton, Danau Sentani, Lembah Baliem, dan Taman Nasional Teluk Cenderawasih.

5. Pinang

Pinang

Pinang


Ya, orang Papua suka makan Pinang. Caranya seperti mengunyah permen karet, dengan dicampurkan sirih dan kapur. Rasanya yang sepat dan unik, membuat Pinang menjadi tantangan tersendiri bagi orang yang baru mengunjungi Papua.

Ada ungkapan “belum ke Papua, jika belum makan Pinang”. Biasanya saat mengunyah pinang, air ludah akan berubah menjadi berwarna merah. Hal ini membuat pemerintah setempat menyiapkan plastik dan tempat khusus untuk membuang lidah pinang. Fungsi pinang katanya adalah untuk membersihkan dan menguatkan gigi.

6. Papua Relatif Aman

Banyak orang yang takut untuk datang ke Papua karena menganggap bahwa Papua merupakan daerah konflik yang tiap hari ada kekerasan, penembakan, dan pembunuhan. Sebenarnya Papua sama saja dengan daerah-daerah lain di Indonesia, suasana relatif aman karena orang Papua sendiri aslinya cinta damai.

Biasanya provokasi dan ketidaktahuan yang membuat kekerasan terjadi, tetapi hal seperti ini pun berlaku di mana saja. Mengenai penembakan dan perang, biasanya terjadi di daerah pedalaman yang sangat jauh dari perkotaan dan pemukiman. Tak dapat dipungkiri bahwa kekerasan masih terjadi di Papua, tetapi secara umum Papua masih terhitung aman kok!

7. Mop

“Epen kaaaah?”, “Cupen tooooh!” itu adalah sebuah ungkapan khas Papua yang kemudian ngehits di Indonesia karena video video yang diunggah di Youtube. Video-video itu sebenarnya berasal dari cerita-cerita lucu dari mulut ke mulut yang disebut “Mop”. Budaya Mop ini sudah sangat mengakar di Papua sehingga setiap hari ada saja mop baru yang muncul.

Setiap orang di Papua jika berkumpul pasti menceritakan mop, sehingga mop kemudian menjadi alat keakraban dan pemersatu yang cukup baik. Budaya mop ini hampir sama dengan stand up comedy, tetapi dilakukan secara kultural dan penuh keakraban. Biasanya diceritakan secara bergiliran antar sesama teman yang berkumpul. Jadi, jauh sebelum stand up comedy ngetrend, orang Papua sudah melakukannya jauh lebih dulu.

8. Noken

Noken_Papua

Noken_Papua


Noken adalah sebuah tas unik khas Papua yang terbuat dari benang atau anyaman kulit kayu. Menjadi perlengkapan “wajib” bagi orang-orang di sana untuk menenteng bawaan.

Biasanya hasil kebun, kayu, dll. Wanita-wanita Papua biasanya menggunakan Noken di kepala mereka. Tas ini diakui Unesco sebagai warisan dunia asli Papua.

9. Batik

Batik ala Papua

Batik ala Papua


Papua juga punya batik loh. Biasanya coraknya khas dengan kekayaan alam Papua seperti burung cenderawasih, ukiran patung, dll.

Teknik pembuatannya pun sudah modern, harganya cukup relatif. Biasanya batik ini digunakan di sekolah-sekolah atau kantor pemerintah.

10. Bukan Lagi Daerah Tertinggal

Banyak orang yang mengira bahwa semua penduduk Papua itu telanjang dan suka makan manusia. Padahal kanibalisme sudah tidak ada lagi di Papua sejak dahulu, dan penduduk Papua yang masih telanjang, ada di beberapa daerah terpencil di Papua.

Meskipun masih banyak daerah pedalaman yang belum terjamah pembangunan, secara umum Papua sudah cukup maju. Sudah banyak mall, dan pasar modern. Tetapi karena orang Papua cukup dekat dengan alam, maka keaslian alam Papua masih dipertahankan. Sehingga kita banyak menemukan daerah-daerah gaul muda mudi Papua di tepi pantai atau diatas gunung. Banyak juga loh artis ibukota yang manggung di Papua

11. Salju

Pegunungan Cartenz_Saljunya Papua

Pegunungan Cartenz_Saljunya Papua


Papua punya salju! Tepatnya berada di daerah puncak Jaya di pegunungan Cartenz. Puncak ini adalah puncak tertinggi di Indonesia. Sudah banyak ekspedisi pecinta alam yang berhasil naik sampai ke atasnya dan menikmati salju di daerah khatulistiwa.


12. Ada Kampung Tersembunyi yang Belum Masuk dalam Peta Indonesia


Salah satu wilayah di Indonesia yang belum terjamah oleh modernisasi adalah Papua. Meski bumi cenderawasih itu memiliki banyak sumber daya alam yang sangat menggiurkan. Penduduk yang tinggal di sana, terutama yang berada di kawasan perbatasan harus menjalaninya dengan penuh keterbatasan. Bahkan, keberadaan mereka tidak diketahui oleh pemerintah Indonesia.

Baru-baru ini TNI AD yang melakukan penyusuran di Papua khususnya di Pegunungan Bintang kaget. Mereka mendapatkan sebuah kampung kecil berpenduduk sekitar 30 orang yang tidak ada di dalam peta. Bahkan, penduduk yang ada di sini tidak bisa menggunakan Bahasa Indonesia atau Bahasa Daerah suku-suku di Papua. Berikut cerita lengkap tentang kampung terpencil yang ternyata memiliki nama Digi.

° Penemuan Kampung Digi yang Serba Kebetulan

Penemuan kampung Digi sebenarnya serba kebetulan. Saat melakukan patroli, Prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan RI dan Papua Nugini mendadak menemukan kampung baru. Kampung yang ditemukan ini sama sekali belum masuk dalam peta dan mereka baru tahu kalau ada penduduk yang tinggal di sini setelah puluhan tahun berlalu.

Penemuan kampung ini langsung menjadi perhatian banyak prajurit. Mereka ingin tahu seperti apa warga kampung yang ada di sini. Prajurit secara berkala mengunjungi kampung ini untuk melakukan kontak dan mengumpulkan informasi terkait siapa mereka dan siapa pemimpin dari kampung yang penduduknya hanya bersisa 30 orang saja.

° Penduduk Tidak Tahu Tinggal di Wilayah Mana

Terry Digibin yang merupakan kepala suku dari kampung ini mengatakan kalau mereka sama sekali tidak tahu tinggal di mana. Apakah di wilayah Indonesia atau wilayah Papua Nugini yang juga tidak jauh dari sana. Yang diketahui oleh penduduk hanyalah bagaimana tinggal dan bisa hidup setiap hari dengan makan seadanya.

Oh ya, penduduk di kawasan ini tidak bekerja seperti layaknya masyarakat desa lain di Papua. Setiap hari mereka hanya berburu dan mengumpulkan makanan. Mereka melakukan itu setiap hari sehingga kemiskinan adalah pemandangan biasa yang bisa dilihat di sini. Warga hanya makan alakadarnya dan tinggal di bangunan yang sangat sederhana.

° Kampung yang Tidak Disentuh Infrastruktur

Karena tidak masuk dalam peta, kawasan ini tidak pernah mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah. Mereka dianggap tidak ada sehingga infrastruktur yang ada di sana tidak ada. Sama sekali kampung ini tidak memiliki apa-apa selain bangunan untuk rumah. Penduduk hanya menghabiskan hari dengan mencari makan atau di rumah saja untuk wanita atau anak-anak.

Penduduk yang ada di sini sehari-harinya hanya berbicara dengan Bahasa Fiji. Tidak ada penduduk yang bisa menggunakan Bahasa Indonesia atau bahasa lokal Papua lainnya Mereka banyak bergaul dengan penduduk di Papua Nugini hingga hampir semua penduduk yang ada di sini pergi ke sana dan hanya bersisa 30 orang meski awalnya ada 100 orang.

° Nasib Kampung Digi di Masa Depan

Hingga saat ini nasib dari kampung Digi masih sangat memprihatinkan. Penduduk tidak bekerja, miskin, tidak memiliki identitas, hingga tidak tahu siapa pemerintah yang harus diikuti. Kalau mereka mau ikut dengan Indonesia, apakah akan ada perlakukan yang baik. Apakah mereka juga mendapatkan hak-hak sebagai seorang warga negara atau tetap dibiarkan begitu saja.

Dengan adanya temuan dan berita ini, diharapkan pemerintah lebih memperhatikan nasib mereka. Meski kampung Digi berada di perbatasan dan jumlahnya sangat sedikit, mereka tetaplah warga negeri ini. Meski berada di tempat yang terpencil, mereka adalah penjaga perbatasan. Jika dianggap sebagai warga negara, mereka akan mau menjaga perbatasan untuk membantu TNI.

° Galeri Foto penemuan Kampung Digi oleh TNI

img_20161229_111736 img_20161229_111805 img_20161229_111829 img_20161229_111915


Meskipun Papua telah maju, banyak sekali PR bagi pemerintah dan penduduk Indonesia secara umumnya untuk turut membantu Papua agar lebih kondusif, lebih maju, dan lebih nyaman. Kita semua bertanggung jawab untuk membangun Papua.

Referensi

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.